BERNAMA.ID: Politik dan Pemilu
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Politik dan Pemilu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik dan Pemilu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Oktober 2021

Teh Talua DPC PKS Koto Tangah Padang, Terobosan 2024

Teh Talua DPC PKS Koto Tangah Padang, Terobosan 2024



Oleh : Bagindo Yohanes Wempi

Selepas acara mingguan kelompok pengajian, Penulis diundang oleh Ketua DPC PKS Koto Tangah Padang untuk menghadiri acara rabuan DPC bersama pengurus DPRa se-Kecamatan Koto Tangah. 

Program rabuan DPC ini diisi dengan kegiatan minum teh talua, diskusi, evaluasi program DPC, serta kegiatan lain yang bermanfaat bagi semua umat. Pertemuan malam rabu tadi sangat spesial karena dihadiri juga oleh Bapak Muharlion, Ketua DPD PKS Kota Padang yang juga Anggota DPRD Kota Padang 3 periode.

Penulis dihadirkan tadi malam sebagai pembuka/pengantar diskusi, menyampaikan pikiran-pikiran tentang perpolitikan tingkat Sumbar dan pemikiran lainnya, seperti apa PKS bisa menang Pilkada, Pileg, Pilpres di 2024. 

Disamping Penulis pembicaranya, barang tentu Bapak Muharlion. SPd. MM juga sebagai Pembicara Utama, dan juga sebagai sosok yang memperkuat program-program DPC PKS termasuk program rabuan tersebut.

Saat Penulis diberikan kesempatan berbicara, Penulis mencoba membuka pikiran beranjak dari nilai-nilai filosofis teh talua yang dilakukan oleh  Ketua DPC PKS Koto Tangah Padang sebagai penggagas. Karena menurut Penulis sudah tepat Ketua DPC, Saudara Zali mengangkatkan acara rabuan dinamakan program "Teh Talua" DPC.

Walaupun secara aplikasi dalam uraian kegiatanya tidak hanya minum dan menikmati lamaknya teh talua saja. Tapi ada kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat. Program "Teh Talua" DPC sangat membumi, secara judul teh talua minuman khas Sumbar. Sekarang ini banyak politisi membuat acara pakai judul kopi, sepeti kopi pahit, pokoknya ujungnya kopi.

Sedangkan di Minangkabau yang terkenal itu teh talua bukan kopi. Perlu disampaikan bahwa dibandingkan kopi, kehebatan isi dan tren minuman teh talua luar biasa, teh talua adalah minuman orang borjuis Minangkabau atau orang level ninggrat seperti istilah Jawa. Teh talua juga minuman yang memiliki banyak makna terkandung didalamnya terutama berkaitan dengan perjuangan.

Penulis mengatakan teh talua yang super itu berbentuk tiga lenggek/tingkatan, paling atas adalah buih. jika ditarok sendok diatasnya buih tersebut maka sendok itu akan berdiri tidak rebah kepingir gelas, tapi berdiri utuh/tegak bendera.

Penulis dalam paparan semalam mengatakan bahwa bentukan teh telur itu jika dikaitkan dengan suasana politik maka jika DPC PKS Koto Tangah bisa mengocok perpolitikan kecamatan ini maka banyak kedapan hasil-hasilnya yang akan tegak, hasil akan didapat, seperti posisi sendok berada didalam minuman teh talua tersebut.

Penjelasannya adalah jika DPC Koto Tangah selalu mengadakan program-program pelayanan secara rutin seperti malam Rabu ini, ibarat mengocok telur tersebut, dilakukan secara merata di kelurahan, RW/RT maka DPC Koto Tangah akan mendapatkan hasil luar biasa di pemilu 2024 salah satunya adalah Walikota Padang berasal dari orang Koto Tangah seperti Buya Mahyeldi.

Banyak uraian mengenai teh talua ini disaat pemaparan Penulis Rabu malam tadi. Namun kesimpulannya adalah mari pengurus DPC, DPRa melakukan kegiatan Teh Talua dimasyarakat, maka diyakini kedepan akan banyak hasil yang akan diperoleh untuk kesejahteraan masyarakat Sumbar [*].

Jumat, 27 Agustus 2021

Setelah Pengurus DPP Agung Mozin Mundur, Kini Giliran Pengurus DPW Partai Ummat H.M.Tauhid

Setelah Pengurus DPP Agung Mozin Mundur, Kini Giliran Pengurus DPW Partai Ummat H.M.Tauhid


Bernama.id - Padang l Setelah Pengurus DPP Partai Ummat Agung Mozin mengundurkan diri, dengan alasan telah terjadi sekat informasi dan komunikasi yang tidak mengedepankan akhlakul karimah.

Kini, disusul Pengurus DPW Partai Ummat H.M. Tauhid, karena kesibukan sebagai pengusaha dan ikut pada orang yang mebawanya ke partai tersebut, Agung Mozin.

Agung Mozin mengatakan pada Wartawan Kamis (26/8/2021), memperhatikan dengan seksama dinamika internal partai, adanya sekat sekat informasi dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah, maka ia mengundurkan diri.

Agung Mozin juga mendasari keputusannya itu berdasarkan pertimbangan dari para sahabat.

Pernyataan Agung Mozin, yang juga deklarator Partai Ummat, seiring dengan ungkapan  H.M.Tauhid, dimana ia tetap bertahan sampai keluarnya surat KUM-HAM, agar tidak menggangu dan menjadi gaduh.

"Atas masukan teman-teman, dan keluarga, serta melihat perkembangan gerakan politik partai ini, maka saya juga mengundurkan diri, agar tidak menjadi dilema dikemudian hari," ulas Tauhid.

Selain itu, ia juga akan focus mejaga cucu serta menjalankan usaha, sehingga bisa melakukan kaderisasi usaha pada anak-anak, untuk masa depan mereka.

"Pengunduran diri sudah saya sampaikan pada ketua DPW Sumbar, sehingga dengan pengunduran diri tersebut sudah tidak ada lagi kaitan partai dengan diri saya," tegas Tauhid lagi, disebuah tempat minum, Jumat (27/8/2021).

Ketika ditanya, apakah akan bergabung dengan partai lain, H.M.Tauhid mengatakan, akan melihat kondisi yang ada, dan menimbang masukan dari teman-teman serta keluarga.

"Saya masih akan terus meminta masukan teman-teman serta keluarga dalam bergabung dengan partai politik lainnya, pada awal bergabung di partai Ummat saya juga sempat dilarang beberapa teman, tapi melihat pak Agung bergabung dan mengajak saya, maka saya terima tawaran bergabung, selanjutnya pernyataan pak Agung juga menjadi salah satu alasan saya mundur," ulas Tauhid lagi.

Ditambahkannya, meskipun secara kepartaian mundur, namun secara pribadi H.M. Tauhid tetap akan menjaga silaturahmi pada pengurus dan kader partai Ummat, serta teman-teman partai lainnya dan non partisan, karena silaturahmi diwajibkan dalam agama Islam.

"Secara organisasi saya tidak lagi bersama, namun secara pribadi tetap akan menjaga silaturahmi sampai kapanpun, karena ini kewajiban," ujar Tauhid mengakhiri.(*)

Kamis, 19 Agustus 2021

Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat, Anies Membayangi

Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat, Anies Membayangi


 Bernama.id - Padang l Direktur Data dan Riset, Spektrum Politika Institut  Andri Rusta, SIP, MPP mengatakan,  
Lembaga survei Spektrum Politika Institute telah melakukan survei tentang Dinamika Perubahan Persepsi dan Perilaku Memilih Masyarakat Pasca Pemilu 2019 di Indonesia pada 5-17 Juli 2021.

Survei ini melibatkan 1.240 sampel yang diwawancarai langsung dengan margin of error sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. 

"Sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, terutama mengenai calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024," ujar Andri Rusta melalui keterangan tertulis kepada Bernama.id,  di Padang, Kamis, 19 Agustus 2021.

Menurut Andri Rusta, hasil survei ini menemukan persaingan yang ketat di antara calon presiden dan wakil presiden yang nama-namanya beredar dalam masyarakat akhir-akhir ini. Misalnya, ketika ditanyakan siapa calon presiden yang ada dalam pikiran masyarakat (top of mind), preferensi politik masyarakat ada pada nama Ganjar Pranowo yang saat ini menjadi Gubernur Jawa Tengah dengan angka elektabilitas mencapai angka 16,9%. 

Sementara, Prabowo Subianto dhanya menapatkan dukungan sebesar 16,4%. Selanjutnya elektabilitas ini dibayangi oleh Anies Baswedan dengan elaktabilitas 10,2% (Laporan Survei Spekpol, hal.18). 

"Elektabilitas calon presiden dengan simulasi menggunakan kartu nama-nama calon presiden, juga bersaing ketat antara Ganjar Pranowo yang memperoleh suara 21,9% berbanding Prabowo Subianto yang hanya mendapatkan 20,6%. Sementara Anies memperoleh 13,8% dukungan masyarakat," ujar Andri 

Peluang Ganjar dan Anies ini semakin besar karena popularitas dan tingkat penerimaan masyarakat kepada mereka masih bisa ditingkatkan menjelang Pemilu 2024. Saat ini, popularitas Anies Baswedan justru lebih unggul sebesar 86,1 % dibandingkan Ganjar yang hanya mencapai 71,1%. 

Sementara, tingkat penerimaan terhadap Anies Basweda sebesar 60,5 % dibandingkan dengan Ganjar Pranowo diangka 52,4%. Sedangkan Prabowo Subianto tingkat popularitas sudah sangat tinggi mencapai 93,1% dan tingkat penerimaan masyarakat sebesar 65,3% (Laporan Survei Spekpol, hal. 16).

Menariknya, jika dilakukan simulasi dua nama (head to head) dari tiga calon presiden di urutan teratas ini, maka elektabilitas Prabowo Subianto, memang masih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

"Angka elektabilitas Prabowo vs. Ganjar adalah 42,1% vs. 33,3%. Sedangkan Prabowo vs Anies adalah 40,4% vs. 28,9%. Sementara elektabilitas Ganjar vs. Anies adalah 34,5% vs 37,4%," ujar Andri (relis)

Rabu, 18 Agustus 2021

PRESS RELEASEELEKTABILITAS PDI-P TETAP UNGGUL,PAN LENGKAPI 5 BESAR DI DPR

PRESS RELEASEELEKTABILITAS PDI-P TETAP UNGGUL,PAN LENGKAPI 5 BESAR DI DPR



Bernama.id - Padang l
Lembaga survei Spektrum Politika Institut telah melakukan survei tentang Dinamika Perubahan Persepsi dan Perilaku Memilih Masyarakat Pasca Pemilu 2019 di Indonesia pada 5-17 Juli 2021. Survei ini melibatkan 1.240 orang responden yang diwawancarai langsung dengan margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, terutama mengenai elektabilitas partai politik yang ada hari ini. 
Hasil survei Spektrum Politik Institut menemukan terjadinya persaingan ketat di antara partai-politik yang ada di DPR untuk menjadi partai dengan perolehan suara terbesar di DPR. Ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan bahwa PDI Perjuangan masih unggul dengan dukungan suara sebesar 18,9% dan diikuti oleh Partai Gerindra yang mendapatkan dukungan suara sebesar 11,7%. Di bawah kedua partai tersebut ada PKB yang memperoleh dukungan sebesar 7,9%. Kemudian Partai Golkar dengan jumlah dukungan suara sebesar 6,7%, dan urutan kelima adalah PAN dengan dukungan sebesar 6,2%. Masuknya PAN di peringkat lima besar ini memang menarik karena PAN bukanlah partai koalisi pemerintah yang mendominasi DPR. Selanjutnya, di peringkat enam ada Partai Demokrat dengan suara sebanyak 6,1%, PKS sebanyak 5,8%, Partai Nasdem sebesar 4,1% dan PPP sebesar 3,6% (Laporan Survei Spekpol, hal.36). 
Walaupun begitu, survei ini juga menemukan bahwa pilihan masyarakat masih belum sepenuhnya mengakar pada nilai-nilai ideologi yang dimiliki masing-masing partai tersebut. Ini dibuktikan dengan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat (Party ID) yang masih rendah kepada partai politik yang ada dalam sistem politik. Survei ini menemukan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat pada partai politik hanya pada angka 33,2%. Sementara itu, sebanyak 59,4% masyarakat Indonesia belum merasakan kesukaan dan kedekatannya dengan partai politik. Ini harusnya menjadi perhatian partai politik karena rendahnya Party ID masyarakat Indonesia.
Menariknya, dari 33,2% yang merasa suka dan dekat kepada partai politik ini hanya kepada PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dengan Party ID masing-masingnya adalah 24,4% dan 16,5%. Sedangkan partai politik lain jauh berada di bawah kedua partai tersebut.


Direktur Data dan Riset, Spektrum Politika Institut 
Andri Rusta, SIP, MPP
No.HP. 081266682627

Buat web di Bayanaka ID

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done