Oleh : Labai Korok Piaman
Hari Selasa, sekitar jam 16.39 WIB, Penulis menerima pesan WA dari Arman Datuak Nan Sati, pesannya bertuliskan "Innalillahi wainna ilaihi raji'un, telah berpulang ke Rahmatullah Tuanku Epi Mayardi, M.Ag, Plt. Kasubag TU, Kasi Haji Kamenag, Padang Pariaman di Surau Korong Kampung Dalam, Gadur, Padang Pariaman".
Pesan yang Penulis terima tidak begitu dipercaya, Penulis ragu dengan isi pesan tersebut karena Tuanku Epi beberapa minggu yang lalu, ketemu dalam kondisi sehat-sehat saja. Namun pesan meninggalnya Tuanku Epi tersebut juga beredar dimedsos dan tertulis juga digroup-group WA kampuang.
Ternyata informasi tersebut benar adanya, Tuanku Epi meninggal disaat Shalat Ashar berjamaah, beliau jadi Imam, pada takbir rakaat pertama, tiba-tiba Tuanku Epi rebah tanpa sebab, lalu ketika jamaah melihatnya. Beliau tidak adalagi, Allah. SWT sudah memanggilnya dalam kondisi menunaikan sholat.
Penulis termasuk yang dianggap adik, waktu tahun 90-an, Penulis jika kesurau selalu ikut barengan pergi mengaji disurau Batang Labuah, Kampung Aro, Balah Aie, Koto Tinggi, Padang Pariaman dengan beliau.
Almarhum Tuanku Epi juga merupakan murid tuo di surau tersebut. Selepas pulang dari surau juga sering berbarengan karena posisi rumah Penulis tempat jalan Almarhum lewati.
Almarhum Tuanku Epi Mayardi sosok sederhana, berbicaranya lemah lembut, tidak pernah marah, sosok sederhana, selalu menjaga integritas, kredibilitas jika menjabat diposisi penting di Kementerian Agama Padang Pariaman.
Seking menjaga kredibilitas dan integritasnya Tuanku Epi sudah layak menjadi Kepala Kemenag Padang Pariaman atau daerah lainya jika beliau mau. Apalagi Tuanku Epi ini sama-sama satu angkatan, lokal di SMP legerang dengan Bupati Padang Pariaman sekarang. Sangat mudah mendapatkan jabatan.
Namun ada beberapa yang beliau jaga, beliau tidak setujui dari proses pengangkatan yang ada, akhirnya Tuanku Epi mengalah tidak mendapatkan posisi Kepala Kemenag Kabupaten/Kota tersebut. Begitu Tuanku Epi menjaga diri dari dalam menjalankan amanah.
Disamping Tuanku Epi, murid tuo di Surau Aro. Penulis disaat menjalankan amanah sebagai Ketua Partai dan Anggota Dewan, juga menjadikan beliau tempat berdiskusi, minta pendapat berkaitan dengan ummat dan sosial budaya Piaman. Penulis pun dibantu memberikan pandangan terhadap tokoh-tokoh yang akan dimasukkan kedalam sistem jaringan partai.
Sekarang sosok guru atau syekh didunia birokrasi Kementerian Agama Padang Pariaman sudah dipanggil oleh Allah SWT. Sosok yang menurut Penulis bisa sebagai tauladan dikalangan para Tuanku dibirokrasi tidak ada lagi. Beliau pergi disaat melaksanakan Shalat Ashar berjamaah.
Penulis sebagai saksi bahwa Tuanku Epi tersebut orang baik, sosok yang bisa ditauladani dalam menjalankan amanah di birokrasi dan di posisi strategis di Kementerian Agama. Selamat jalan Tuanku, semoga Kita bisa berkumpul diakhirat nanti bersama ahli surga[*].