Oleh : Bagindo Yohanes Wempi
Masyarakat yang berusaha sepanjang jalan Sicincin, Kayutanam, Lembah Anai tidak dapat lagi pendapatan alias toko, kedai, rumah makan, warung tempat usaha dan lainnya sepi, tidak ada pengunjung.
Sewaktu jalan nasional di lembah anai tidak putus, setiap hari pedagang di jalur ini selalu disinggahi oleh pengendara mobil, motor, dan lainnnya untuk berbelanja dengan bermacam keperluan kosumtif.
Keluhan, data ini mulai terungkap ketika malam hari Saya di wa oleh seorang pedagang atau berusaha di jalur jalan nasional Sicincin via Lembah Anai tersebut, wa - nya ke Saya bertulis sebagai berikut "
"Asssallamuallaikum Pak Yohanes. Pak sebelumnyp ambo minta maaf. Ambo ingin mananyoaan baa caronyo agar kami yang kena dampaknya atas musibah galodo lembah Anai. kami yg berjualan di tepi jalan ini lumpuh total. Saya ingin menanyakan apakah ado bantuan untuk kami dari Gubernur kito gitu pak. Ambo mohon bantuan dari Pak Yohanes bagaimana caranya keluhan kami ini sampai ke Bapak Gubernur. Saya mohon maaf atas kelancangan saya🙏".
Melihat tulisan wa itu datang ke Saya, secara sepontan Saya berikan nomor hp atau wa petingggi Sumatera Barat seperti Kepala Dinas Sosial, Kepala Bappeda Sumbar, termasuk nomor hp atau wa Gubernur Sumbar, Alhamdulillah kepala Dinas Sosial Sumbar langsung merespon.
Doakan ada solusi tanggap darurat buat warga kita di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung Kayutanam tersebut agar masalah pokok bisa ditanggulangi oleh Pemerintah Propinsi. Dengan langsung berkomunikasi kepada pejabat yang berwenang, dengan Saya berikan nomor WA dan HP tersebut, Saya berharap mereka juga dapat bantuan cepat sesuai dengan keadaanya.
Dalam tulisan Saya ini, dampak ekonomi pasti terjadi disaat pengunjung tidak adalagi disana akibat jalan putus. Saya mendorong Pemerintah Daerah Padang Pariaman melakukan kajian dan analisa sejauh mana dampak lumpuhnya perekonomian yang terjadi dijalur Sicincin, Kayutanam, Kandang Ampek dan Lembah Anai tersebut.
Tujuan agar dicarikan solusi atau perlindungan kebijakan ekonomi agar mereka tidak miskin atau parahnya bisa kelaparan juga seperti korban bencana yang dipengungsian sekarang.
Namun dari catatan Saya dampaknya sudah ada, sudah satu minggu masyarakat yang berjualan tersebut tidak ada pembeli, omsetnya pasti turun, jika ini terus menerus terjadi maka usaha sepanjang jalan tersebut akan tutup dan mati, pedagang bisa bangkrut.
Saya melihat sekarang saatnya Pemerintah Daerah Padang Pariaman dan Propinsi Sumatera Barat memberi insentif khusus kepada usaha-usaha yang terdampak tersebut, sehingga mereka bisa bertahan sampai jalur jalan Sicincin ke Padang Panjang via lembah Anai normal kembali.
Apa Insentifnya? Menurut pemikiran Saya banyak yang bisa diberikan kepada pedagang-pedagang (pelaku UMKM) tersebut tergantung sejauh mana kecerdasan Bupati atau Kepala Daerah mau memberikan atau mau membantu agar masyarakat itu tidak kelaparan, miskin seperti korban langsung terkena galodo tersebut.(***)