Foto: Tim Program PDP FISIP Universitas Riau bertemu di Kantor PT. Pertamina RU II Sungai Pakning untuk kerjasama dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat
Bernama.id - Pekanbaru l Setelah dipastikan lolos dari seleksi Progam Dana Padanan (PDP) Tahun 2024, Tim Pengusul Dosen Universitas Riau (UNRI) yang sebagiannya berasal dari FISIP langsung beraksi. Pada Selasa (9/7/2024), Tim Pengusul langsung bertemu dengan Pimpinan PT. Pertamina RU II Sungai Pakning yang diterima oleh Bapak Rahmat Hidayat di Ruang Premium PT. Pertamina yang menjadi mitra kegiatan PDP tahun ini.
Tim Pengusul yang diketuai Dr. Zulkarnaini, M.Si mengungkapkan bahwa pertemuan dengan PT. Pertamina ini dalam upaya meneguhkan komitmen kerjasama yang sudah dijalin sejak awal proposal diajukan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen PTRT) Kemendikbudristek RI. Wujud dari pertemuan ini berhasil disepakati Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Tim Pengusul dengan PT. Pertamina Sungai Pakning dalam “Program Pengembangan Ekoeduwisata Mangrove Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.”
“Rencananya program ini akan berlangsung selama lima bulan ke depan yang dimulai pada Agustus sampai Desember 2024. Kami dari Tim Pengusul sangat mengapresiasi kinerja PT. Pertamina Sungai Pakning yang mau bermitra dalam mensukseskan kegiatan ini,” ujar Zulkarnaini.
Disebutkan Zulkarnaini, dasar pemikiran dari program ini karena melihat potensi hutan mangrove di Desa Pangkalan Jambi Kabupaten Bengkalis cukup menjanjikan dalam menjaga keberlanjutan kawasan baik secara ekologis maupun ekonomis. Namun karena keterbatasan pengetahuan dan juga pendanaan yang dimiliki masyarakat tempatan membuat kawasan ini rentan akan terjaidnya abrasi. Malahan akibat pemanfaatan yang berlebihan membuat kawasan ini perlahan namun pasti mulai mengalami penurunan luas hutan mangrove. Permasalahan tersebut tentu saja sangat merisaukan.
Beberapa kelompok masyarakat pun menyampaikan kerisauannya pada pemerintah daerah dan beberapa perusahaan yang beroperasi di daerah sekitar. Sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, PT. Kilang Pertamina International (KPI) Sungai Pakning merespon masalah tersebut dengan menghadirkan berbagai kegiatan baik berupa charity langsung maupun berupa program. “PT. KPI tentunya tidak bisa jalan sendiri, disebabkan karena keterbatasan SDM dan anggaran yang terbatas, program yang dijalankan masih kurang optimal. Karena itulah, kehadiran dan sentuhan dari pihak lain, terutama perguruan tinggi sangat diharapkan bagi keberlanjutan program pada masa depan,” ungkapnya.
Dipaparkan Zulkarnaini, setelah berdiskusi cukup intens dengan PT. KPI, tim PDP FISIP dari pihak pengusul mengajukan beberapa inovasi program berupa pola pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan konsep ekologi, edukasi dan pariwisata (Ekoeduwisata). Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah adanya keberlanjutan ekosistem mangrove dan kemandirian masyarakat melalui pendampingan/transfer teknologi dalam pola pemberdayaan masyarakat yang diterapkan untuk mengembangkan ekoeduwisata mangrove.
“Prioritas kami saat ini adalah menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata unggulan yang ramah lingkungan, mendidik dan menyenangkan dengan memanfaatkan potensi hutan mangrove melalui pembangunan infrastruktur, transfer pengetahuan/teknologi, dan penguatan kapasitas kelembagaan kelompok masyarakat,” jelasnya.
. ***