Oleh : Bagindo Yohanes Wempi
Buya Mahyeldi meninggalkan Kota Padang penuh dengan presntasi dan keberhasilan. Semua warga Kota Padang mengetahui "lakek tangan" Buya Mahyeldi tersebut seperti pembenahan pantai, membuat jalan lingkungan, penataan pasar dan sebagainya.
Sekelumit gambaran keberhasilan diatas salah satu tantangan bagi Walikota Padang Hendri Septa (HS) yang perlu diulang. Artinya, dimasa jabatan tersisa Walikota Padang Hendri Septa harus bisa mempertahankan keberhasilan itu. Maka akan hebat lagi "makan tangan HS" lebih dari apa yang telah diperbuat oleh Walikota sebelumnya.
Keberhasilan Buya Mahyeldi selama ini tidak terlepas dari dukungan atau bantuan wakilnya. Saat Buya Mahyeldi memimpin Pemko Padang saling isi mengisi atara Wakil dan Walikotanya. Sinergisitas itu sangat nampak dikeduanya. Walaupun diperiode kedua, Wakil dan Walikota berhadapan dalam Pilkada. Itu manusiawi.
Nah, begitu juga baiknya Hendri Septa kedepan, jika mencari Wakil untuk mendampinginya adalah sosok yang bisa kompak. Jika perlu Wakil Walikota Padang memang pilihan HS, permintaan HS walaupun secara formal akan di usulkan oleh PKS dan PAN. Andaikan Wakil Walikota pilihannya HS terpilih, ada keyakinan stabilitas politik diinternal kekuasaan tidak gaduh atau tidak terjadi dua matahari saat menjalankan roda pemerintahan.
Kota Padang hari ini butuh sosok pemimpin yang kompak antara Wakil dan Walikota, sesuai dengan yang pernah dicontohkan Buya Mahyeldi. Nah, tuntutan ini merupakan keinginan warga Kota yang perlu Penulis sampaikan bahwa prilaku kompak antara Walikota dan Wakil Walikota bertujuan agar Pemko Padang bisa maksimal menyelesaikan masalah-masalah berat Kota yang akhir ini terjadi, seperti dampak pandemik covid-19, PAD yang menurun dan APBD yang tidak cukup dana.
Supaya iklim kekompakan itu bisa terjadi maka Hendri Septa perlu diberikan kesempatan memilih atau merestui calon usulan Wakil Walikota Padang yang lahir dari PKS ataupun dari PAN. Saat ini, HS demi niat ikhlas akan melanjutkan pembangunan Kota, serta keberhasilan Buya Mahyeldi sehingga dibutuhkan sosok Wakil yang lahir dari persetujuan HS.
Andaikan PKS dan PAN memaksakan diri secara normatif mengusulkan calon tampa restu atau permintaan HS maka ini akan beresiko secara politik, HS jika berpasangan dengan Wakil usulan tersebut akan dihadapkan pada gonjang ganjing politik internal birokrasi, akhirnya bisa tidak jalan pemerintahan ini.
Usulan kepada PAN dan PKS agar melakukan negosiasi atau duduk bersama dengan Hendri Septa mencari sosok ideal yang bisa bermitra langgeng. Jika memungkinkan untuk kebaikan warga Kota Padang, apa salanya HS diberikan kesempatan memilih calon Wakil Walikota dari kader PKS, PAN dimanapun berada.
Jika kesempatan diatas bisa dilakukan, HS memilih mitra kerja yang cocok maka gonjang-ganjing calon Wakil Walikota Padang ini tidak menjadi berdebatan negatif, tidak menjadi opini buruk yang merusak suasana penyelesaian pandemik covid-19. HS tidak bisa konsentrasi bekerja akibat opini politik negatif tersebut.
Jika HS sudah menetukan pilihan, Penulis juga berharap kepada DPRD Padang agar menetapkan saja Wakil Walikota Padang tersebut berdasarkan keinginan HS. Kita sama-sama pahami bahwa HS dengan Wakil Walikota bersama DPRD perlu juga kompak dan bersinergis untuk Kota Padang Berjaya[*].