BERNAMA.ID
News Update
Loading...



Berita

[Berita][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]

Buat web di Bayanaka ID

Selasa, 19 Agustus 2025

Indonesia 80 Tahun Merdeka: Bersatu, Berdaulat, dan Maju

Indonesia 80 Tahun Merdeka: Bersatu, Berdaulat, dan Maju

Oleh: Hj. Nevi Zuairina
Anggota DPR RI Komisi VI, Dapil Sumbar II.



Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan, bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan global yang semakin kompleks. Perubahan geopolitik, perkembangan teknologi, dan persaingan ekonomi dunia menuntut kepemimpinan yang tegas, berpihak pada rakyat, dan berorientasi pada kemajuan. Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto di hadapan Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025 menjadi momentum penting yang memberi optimisme baru bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saya melihat setidaknya ada tiga pesan kunci yang akan menjadi fondasi arah pembangunan ke depan: *Determinasi Kepemimpinan*, *Orientasi Kerakyatan*, dan *Tekad Kemajuan*. Determinasi kepemimpinan Presiden Prabowo terlihat dari tekadnya untuk memimpin langsung agenda-agenda strategis bangsa, termasuk pemberantasan korupsi, penegakan hukum yang adil tanpa pandang bulu, dan pengembalian kedaulatan negara atas sektor-sektor vital. Sikap ini selaras dengan aspirasi rakyat yang menginginkan negara bersih, berintegritas, dan kuat.

Orientasi kerakyatan Presiden juga sangat jelas. UUD 1945, khususnya Pasal 33, dijadikan benteng kedaulatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Program-program seperti swasembada pangan, makan bergizi gratis, koperasi desa merah putih, sekolah rakyat, dan penguasaan kembali aset nasional yang dikuasai korporasi, adalah langkah nyata yang berpihak kepada rakyat banyak. Dalam perspektif saya, keberpihakan ini sejalan dengan amanat Pasal 28H UUD NRI 1945: "Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan."

Selanjutnya, orientasi kemajuan tercermin dalam rencana besar transformasi sumber daya manusia dan teknologi. Digitalisasi pendidikan, pendirian sekolah-sekolah unggulan, serta dorongan inovasi di bidang sains dan teknologi adalah strategi penting untuk memanfaatkan bonus demografi sekaligus mengantarkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Di sinilah sinergi antara kebijakan pemerintah, sektor perdagangan, industri, dan BUMN menjadi kunci. Peningkatan ekspor, pengembangan industri kreatif dan hijau, serta penguatan BUMN seperti Danantara akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

Momentum HUT RI ke-80 ini bertepatan dengan pembahasan RAPBN 2026, yang menjadi pijakan awal pemerintahan Presiden Prabowo. Bagi saya, RAPBN bukan hanya dokumen fiskal, tetapi kontrak moral negara untuk memakmurkan rakyat. Anggaran harus responsif terhadap UMKM dan koperasi, yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional, agar mereka bisa beradaptasi di tengah cepatnya perubahan pasar. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BUMN dan belanja negara wajib dijaga, demi mengembalikan kepercayaan publik dan memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar memberikan manfaat.

Mengembalikan roh konstitusi seperti yang ditekankan Presiden RI, sebagaimana dirancang oleh para pendiri bangsa seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Agus Salim, dan tokoh lainnya, berarti mengembalikan cita-cita Indonesia yang berdaulat secara ekonomi, kuat secara politik, dan unggul dalam peradaban. Dengan kepemimpinan yang tegas, berpihak pada rakyat, dan konsisten mendorong kemajuan, saya optimis Indonesia akan melangkah menjadi negara maju yang berdaulat penuh di tengah percaturan dunia.

Tugas kita semua, baik di legislatif maupun eksekutif, adalah memastikan bahwa semangat ini tidak hanya menjadi jargon, tetapi diwujudkan dalam kebijakan nyata yang menyentuh kehidupan rakyat. Di usia 80 tahun kemerdekaan ini, mari kita bersatu menjaga arah pembangunan bangsa, mengawal kebijakan yang nasionalis dan konstitusional, serta memastikan setiap langkah pembangunan membawa kita semakin dekat pada cita-cita Indonesia Emas 2045.

Senin, 18 Agustus 2025

Nevi Zuairina Turut Meriahkan Peringatan 17 Agustus di Pasaman Barat dan Padang Pariaman Untuk Menambah Kecintaan NKRI

Nevi Zuairina Turut Meriahkan Peringatan 17 Agustus di Pasaman Barat dan Padang Pariaman Untuk Menambah Kecintaan NKRI



Bernama.id - Sumatera Barat II l Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum penting yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat, termasuk di wilayah Pasaman Barat dan Padang Pariaman. Di dapil ini, Anggota DPR RI Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, turut serta menyemarakkan berbagai kegiatan dalam rangkaian 17 Agustus. Kehadiran beliau tidak hanya sebagai representasi rakyat di Senayan, tetapi juga sebagai bentuk kedekatan dan komitmen nyata untuk terus hadir di tengah masyarakat.

Di Pasaman Barat, upacara pengibaran bendera yang diikuti dengan aneka lomba rakyat berjalan lancar. Dari lomba panjat pinang, tarik tambang, hingga balap karung, masyarakat dari berbagai kalangan bersatu dalam suasana kebersamaan. Nevi memberikan apresiasi kepada seluruh panitia peringatan kemerdekaan yang telah melibatkan sebanyak-banyaknya warga. Bentuk apresiasi berupa kontribusi hadiah bagi pemenang lomba merupakan salah satu yang dilakukan politisi PKS ini. Ia menegaskan bahwa semangat kebersamaan dalam perayaan sederhana seperti ini adalah cermin nyata nilai gotong royong yang diwariskan para pendiri bangsa.

Sementara itu, di Padang Pariaman, team Dapil yang selalu membantu Nevi turut hadir menyemarakkan peringatan hari kemerdekaan yang menampilkan berbagai atraksi budaya lokal. Seluruh kegiatan memperkaya semangat nasionalisme dengan nuansa budaya daerah. Dalam kesempatan itu, Nevi menyampaikan pesan melalui jalur komunikasi yang ada bahwa peringatan 17 Agustus harus dimaknai bukan sekadar seremonial, tetapi juga menjadi pengingat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan yang merata dan berkeadilan.

Menurut Wakil rakyat Sumbar ini, bahwa masyarakat Sumbar, khususnya di Pasbar dan Padang Pariaman, memiliki semangat juang yang tinggi dan selalu menjaga nilai persatuan. 

“Kemerdekaan ini adalah anugerah besar yang harus kita rawat bersama. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan dengan meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat ekonomi rakyat, serta menjaga tradisi dan budaya yang menjadi jati diri bangsa,” ujarnya.

"Saya berharap, bahwa kebersamaan dan penguatan semangat nasionalisme semakin nyata. kemeriahan acara - acara peringatan kemerdekaan, akan terus memberikan energi positif bagi masyarakat untuk terus menjaga optimisme dalam membangun daerah dan bangsa," tutup Nevi Zuairina. (NZMC/Arif)

Minggu, 17 Agustus 2025

Legislator Nevi Zuairina Apresiasi Sikap Tegas Presiden Prabowo  untuk BUMN Sehat dan Bermanfaat

Legislator Nevi Zuairina Apresiasi Sikap Tegas Presiden Prabowo untuk BUMN Sehat dan Bermanfaat


Bernama.id - Jakarta l Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, menyampaikan apresiasinya terhadap ketegasan Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Nota Keuangan RAPBN 2026 di Gedung DPR, Jumat (15/8/2025).

Presiden menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dikelola secara sehat untuk meraih keuntungan maksimal dan memberi manfaat besar bagi rakyat.

“Ketegasan Presiden Prabowo untuk menjadikan BUMN sebagai perusahaan yang sehat secara finansial adalah langkah yang tepat dan sejalan dengan perjuangan Fraksi PKS selama ini,” ujar Nevi Zuairina.

Politisi PKS ini menyoroti kondisi banyak BUMN yang justru mengalami kerugian besar. Berdasarkan data yang diungkap CEO Danantara, dari 1.064 perusahaan BUMN, sebanyak 52 persen menderita kerugian dengan total mencapai Rp 50 Triliun per tahun. 

Menurutnya, hal ini menunjukkan lemahnya kompetensi dan integritas jajaran Komisaris serta Direksi BUMN.

“Banyaknya BUMN yang rugi adalah cerminan manajemen yang tidak kompeten dan tidak berintegritas. Presiden Prabowo jelas ingin memperbaiki ini, dan itu pula yang sejak lama kami perjuangkan,” tegas Legislator Sumbar II ini.

Dalam pidatonya, Presiden juga menyinggung adanya praktik tidak adil, seperti Komisaris yang hanya rapat sebulan sekali namun tetap menerima tantiem hingga Rp 40 Miliar per tahun. Padahal, prinsip Good Corporate Governance (GCG) seharusnya menjadi acuan utama pengelolaan perusahaan negara.

Nevi menambahkan bahwa kasus-kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap jajaran Direksi dan Komisaris BUMN beberapa waktu terakhir semakin menunjukkan lemahnya penerapan GCG. Padahal, Pasal 1A ayat (1) huruf f UU No. 1 Tahun 2025 tentang BUMN sudah menegaskan pentingnya prinsip tata kelola yang baik dalam menjalankan perusahaan.

“Maka kami mendesak agar Kementerian BUMN benar-benar menjalankan amanat Presiden Prabowo tersebut. Jangan hanya berhenti pada retorika, tetapi diwujudkan dalam kebijakan dan langkah konkret agar BUMN dapat kembali sehat dan memberi kontribusi nyata bagi negara,” tutup Nevi Zuairina. (NZMC/Arif)

Kamis, 14 Agustus 2025

Hj. Nevi Zuairina Terima "Limpapeh Achievement Award" dari Hamas, Apresiasi Kiprah Perempuan Minang

Hj. Nevi Zuairina Terima "Limpapeh Achievement Award" dari Hamas, Apresiasi Kiprah Perempuan Minang



Bernama.id - Padang l Hj. Nevi Zuairina, Anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Barat II, menerima penghargaan bergengsi _"Limpapeh Achievement Award"_ dari Himpunan Media Sumbar (Hamas) atas prestasi, dedikasi, dan kiprahnya dalam mengangkat harkat dan martabat padusi (perempuan) Minang di kancah masyarakat, bangsa, dan negara.

Penghargaan ini diserahkan kepada Nevi Zuairina yang di wakili Tenaga Ahlinya pada acara “Puisi Merah Putih; Padusi Baca Puisi” di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Sabtu (9/8/2025).

Dalam keterangannya, Politisi PKS menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam.

 “Alhamdulillah, saya memandang penghargaan ini bukan hanya untuk pribadi saya, tetapi untuk semua perempuan Minang yang terus berjuang di bidangnya masing-masing. Limpapeh dalam falsafah Minang adalah tonggak rumah gadang, dan saya berupaya agar peran itu terwujud nyata, baik di tengah keluarga, masyarakat, maupun dalam pengabdian di parlemen,” ujar Nevi.

Nevi, yang saat ini menjalani amanah sebagai Anggota DPR RI Komisi VI, telah menorehkan kiprah panjang dalam pelayanan publik. Sebelum menjadi legislator, ia mendampingi suaminya, Irwan Prayitno, saat menjabat Anggota DPR RI dan Gubernur Sumatera Barat selama dua periode (2010–2021). Sebagai Ketua TP PKK Provinsi Sumbar, ia aktif menginisiasi program pemberdayaan keluarga, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.

Nevi sebagai wakil rakyat Sumbar juga dikenal sebagai sosok yang mampu menjaga keseimbangan antara peran publik dan peran domestik. Di tengah kesibukan politik, ia tetap sukses menjalankan peran sebagai ibu dari 10 anak, menjadi teladan bagi keluarga besar dan masyarakat.

 “Bagi saya, perempuan Minang memiliki kekuatan ganda: lembut dalam tutur kata, tegas dalam prinsip, dan kokoh dalam menjaga nilai-nilai. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi semua perempuan untuk terus berkarya dan mengabdi,” tambah Nevi.

Selain kepada Nevi Zuairina, Limpapeh Achievement Award juga diberikan kepada Hj. Emma Yohanna (Tokoh Masyarakat / Anggota DPD RI 2009–2024), Prof. Dr. Diana Kartika (Rektor Universitas Bung Hatta), dan Annisa Suci Ramadhani, SH, LLM (Bupati Dharmasraya).

Penghargaan ini, menurut pihak Hamas, merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi nyata tokoh-tokoh perempuan Sumbar di bidang masing-masing. Isa Kurniawan, perwakilan Hamas, menyebutkan bahwa Nevi layak menjadi inspirasi bagi padusi Minang karena rekam jejaknya yang istimewa dan konsistensinya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. (NZMC/Arif)

Selasa, 05 Agustus 2025

Krisis Air Junjung Sirih, Rahmat Saleh Inisiasi Langkah Terpadu

Krisis Air Junjung Sirih, Rahmat Saleh Inisiasi Langkah Terpadu


Bernama.id - ‎Solok l Krisis air yang melanda Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, menjadi perhatian serius berbagai pihak. 
‎Dampak dari berkurangnya debit air telah dirasakan oleh para petani di wilayah tersebut, yang kini menghadapi ancaman gagal panen pada lebih dari 70 hektare lahan pertanian. 
‎Masalah ini dibahas dalam pertemuan lintas sektor yang digelar pada Selasa (5/8/2025), dihadiri oleh perwakilan Dinas PUPR, Dinas Pertanian, camat, termasuk Rahmat Saleh, Anggota Komisi IV DPR RI.
‎Dalam pertemuan tersebut, Rahmat Saleh menyampaikan krisis air ini tidak hanya berdampak pada sawah yang sudah lama digarap warga, tetapi juga turut mengancam hasil dari sekitar 30 hektare sawah cetak baru yang belum lama dibuka. 
‎Dia menilai situasi ini perlu ditanggapi secara komprehensif melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat.
‎“Kita tidak bisa membiarkan petani terus menunggu. Masalah ini sudah saya kawal sampai ke tingkat kementerian terkait, terutama karena ini berada dalam lingkup kerja Komisi IV,” kata Rahmat.
‎Menurut data yang dihimpun, total lahan terdampak di Kecamatan Junjung Sirih saat ini mencapai lebih dari 40 hektare sawah produktif, ditambah 30 hektare sawah cetak baru yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal akibat minimnya pasokan air. 
‎Krisis ini terjadi akibat menurunnya debit air dari hulu yang selama ini menjadi sumber irigasi utama.
‎Rahmat menekankan pihaknya tidak hanya mendorong penanganan jangka pendek, tetapi juga langkah jangka panjang yang berkelanjutan.
‎Salah satunya adalah dengan mengupayakan kerjasama antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melakukan rehabilitasi lahan yang terdampak kebakaran.
‎“Kami sedang berkoordinasi agar Kementerian Kehutanan bisa membantu pengadaan bibit produktif. Kita juga ingin memastikan proses penanganan ini tidak berhenti di forum, tapi dilanjutkan dengan aksi nyata,” jelasnya.
‎Rahmat menambahkan pemerintah daerah dan masyarakat perlu segera menyusun dan mengajukan proposal secara formal kepada kementerian terkait agar penanganan dapat dilakukan secara terstruktur. 
‎“Kita butuh dokumen resmi sebagai dasar ke pusat. Tanpa itu, upaya dari pusat pun tidak bisa maksimal,” tegas Rahmat.
‎Selain itu, Rahmat menyatakan komunikasi lintas sektor akan terus diperkuat, termasuk dengan melibatkan Balai Wilayah Sungai dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana jika diperlukan. 
‎Ia menegaskan bahwa krisis ini bukan hanya soal pertanian, tapi juga soal keberlanjutan ekosistem hutan dan air.
‎“Kita harus lihat ini sebagai satu kesatuan. Kalau hutannya rusak, air tidak mengalir. Kalau air tidak ada, sawah gagal panen. Ini tidak bisa ditangani secara sektoral,” ungkapnya.
‎Rahmat mendorong semua pihak, termasuk perangkat kecamatan dan nagari, untuk aktif dalam komunikasi dengan kementerian. “Saya akan terus dorong dan kawal ini di pusat. Tapi tentu kita butuh gerak bersama. Pemerintah daerah harus responsif, masyarakat harus siap berkolaborasi,” kata Rahmat.
‎Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Imran, menjelaskan penurunan debit air sangat mungkin disebabkan oleh kondisi lahan hutan yang gundul di wilayah perbukitan sekitar.
‎“Kebakaran hutan beberapa waktu lalu membuat kawasan pinus menjadi terbuka. Ini berdampak pada kemampuan kawasan tersebut menahan air hujan dan menjaga ketersediaan air tanah,” kata Imran. (TPHRS/Arif)
Rahmat Saleh Dorong MDTA Asra Olo Ladang Berbadan Hukum

Rahmat Saleh Dorong MDTA Asra Olo Ladang Berbadan Hukum

Bernama.id - Padang l Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh menyatakan pentingnya legalitas hukum untuk lembaga pengelolaan wakaf.
‎Hal itu disampaikannya untuk mendukung pembentukan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Asra Olo Ladang sebagai bagian dari pengembangan pendidikan berbasis wakaf di Kota Padang, Selasa (5/8/2025).
‎Rahmat menyampaikan pentingnya aspek kelembagaan dan legalitas dalam pengelolaan wakaf agar dapat berfungsi secara optimal dan berkesinambungan.
‎Rahmat menyampaikan pendirian lembaga pendidikan yang bersumber dari dana atau bentuk wakaf perlu diiringi dengan pembentukan badan hukum pengelola yang sah, seperti yayasan atau bentuk kelembagaan lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
‎“Lembaga wakaf perlu dikelola secara tertib dan resmi, agar keberadaannya bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan berjangka panjang bagi masyarakat,” kata Rahmat yang juga inisiator gerakan Sumbar Cerdas tersebut.
‎Sistem pengelolaan wakaf, penting untuk memiliki struktur kelembagaan yang terdaftar, sehingga setiap aktivitas yang dilakukan memiliki landasan hukum. 
‎Hal ini juga akan memudahkan lembaga dalam menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dari pemerintah.
‎“Ketika lembaga memiliki legalitas yang jelas, termasuk akta pendirian dan kepengurusan yang terstruktur, maka berbagai proses administratif, seperti pengajuan bantuan atau hibah, menjadi lebih terbuka,” lanjutnya.
‎Dikatakannya, ketentuan saat ini, lembaga non-pemerintah yang ingin mengakses dana hibah dari pemerintah, perlu memiliki status badan hukum yang telah berdiri minimal tiga tahun. 
‎Oleh karena itu, sejak awal, proses pembentukan lembaga wakaf seperti MDTA perlu disiapkan dengan struktur yang sesuai ketentuan hukum.
‎“Syarat administratif seperti usia badan hukum ini penting untuk diketahui agar bisa direncanakan dari awal. Hal ini akan membantu lembaga lebih siap dalam mengakses peluang bantuan,” jelasnya.
‎Rahmat juga menekankan pentingnya kejelasan dalam penunjukan badan pengelola wakaf. 
‎Jika dikelola oleh yayasan, maka seluruh dokumen dan pengelolaan harus atas nama yayasan tersebut. Begitu pula jika dikelola oleh masjid atau lembaga lainnya.
‎“Identitas pengelola harus tercantum jelas dalam dokumen resmi, termasuk dalam akta dan jika berkaitan dengan aset atau sertifikasi lainnya,” ujarnya.
‎Selain soal legalitas, Rahmat turut menyoroti pentingnya tata kelola lembaga yang akuntabel dan transparan. 
‎Menurutnya, pengelolaan yang rapi dan terbuka akan membangun kepercayaan masyarakat serta menjamin keberlangsungan program ke depan.
‎“Kepengurusan yang jelas dan mekanisme pengelolaan yang tertata akan memudahkan pengawasan, evaluasi, dan regenerasi ke depan,” tuturnya.
‎Rahmat berharap, ke depan, lembaga pendidikan berbasis wakaf di Sumatera Barat dapat berkembang dengan landasan hukum yang kuat dan tata kelola yang baik. 
‎Menurutnya, wakaf merupakan salah satu instrumen sosial yang memiliki potensi besar jika dikelola secara optimal.
‎“Potensi wakaf dalam memperkuat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sangat besar, namun tentu perlu didukung oleh sistem pengelolaan yang tertib dan sesuai hukum,” tutupnya. (TPHRS/Arif)
Nevi Zuairina Fasilitasi Silaturahmi dan Rihlah Tokoh Kecamatan Dua Koto: Perpaduan Dakwah dan Tafakur Alam

Nevi Zuairina Fasilitasi Silaturahmi dan Rihlah Tokoh Kecamatan Dua Koto: Perpaduan Dakwah dan Tafakur Alam



Bernama.id - Padang l Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Dapil Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sinergi bersama masyarakat. Kali ini, beliau memfasilitasi kegiatan silaturahmi dan rihlah tokoh-tokoh masyarakat dari Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, dalam sebuah perjalanan yang sarat nilai dakwah dan refleksi spiritual.

Rangkaian kegiatan dimulai dari kunjungan ke Danau Singkarak, di mana para peserta diajak untuk merenungi keagungan ciptaan Allah melalui keindahan danau yang luas dan tenang. Perjalanan dilanjutkan ke Pemandian Air Angek Bukit Kili, sebuah lokasi alami yang menyegarkan dan menjadi simbol keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan ruhani.

Dalam suasana penuh keakraban, rombongan juga mengunjungi Alahan Panjang, menyusuri kebun teh, dan singgah di Masjid Ummi untuk melaksanakan ibadah serta mendengarkan tausiyah singkat tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah. Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Kota Bukittinggi, sebagai momen refleksi sejarah dan kebangkitan umat.

“Kegiatan ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati. Kita ingin menghadirkan dakwah yang menyentuh, melalui pendekatan alam dan kebersamaan,” ungkap Hj. Nevi Zuairina. Ia menambahkan bahwa penting bagi para tokoh masyarakat untuk saling menguatkan, memperbaharui niat, dan membangun energi positif dalam membina umat di wilayah masing-masing.

Menurut politisi PKS ini, perpaduan antara wisata dan dakwah ini menjadi metode efektif untuk menumbuhkan rasa syukur, mempererat silaturahmi, dan memperkuat komitmen dakwah kultural yang penuh kasih dan keteladanan. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi model yang direplikasi di kecamatan lain dalam membangun solidaritas dan keteguhan dalam menjalankan peran keumatan.

“Kita rawat ukhuwah, kita kuatkan nilai-nilai keislaman, dan kita terus berikhtiar menjaga alam serta masyarakat kita,” tutup Nevi Zuairina. (NZMC/Arif)

Buat web di Bayanaka ID

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done